Daftar Fomototo vs Daftar Negara: Ketika Warga Lebih Percaya Gacha daripada Birokrasi

Bayangkan dua orang Indonesia bangun pagi.
Yang satu ingin daftar BPJS, yang satu lagi daftar Fomototo.
Kita semua tahu siapa yang akan selesai lebih dulu—dan siapa yang akan stress duluan.

Karena di negeri ini, daftar yang legal cenderung lambat, dan daftar yang digital seringkali lebih cepat… meski abu-abu.


Data: Indonesia dan Masalah Daftar-Mendaftar

Menurut KemenPAN-RB (2023), lebih dari 40% pengaduan layanan publik di Indonesia berkaitan dengan lambatnya proses administratif dan sistem yang error.
Bandingkan dengan laporan dari SimilarWeb: situs Fomototo dan sejenisnya mengalami lonjakan trafik hingga 200% dalam 18 bulan terakhir.

Artinya:
???? Daftar Fomototo lebih disukai daripada daftar ke sistem resmi.
???? Satu bisa selesai dalam 2 menit.
???? Yang satu lagi… mungkin belum selesai walau sudah pindah presiden.


Rakyat Butuh Kecepatan, Bukan Pidato

Saat ekonomi sulit dan bantuan sosial hanya terdengar di pidato, daftar Fomototo menawarkan sesuatu yang negara tidak sanggup beri secara instan:

Harapan, peluang, dan hasil yang bisa dilihat tanpa harus tandatangan 7x di RT-RW.

“Kalau daftar UMKM butuh NIB, SIUP, dan pelatihan 3 hari,
daftar Fomototo cukup email dan sinyal WiFi tetangga.”

Dan itu menjelaskan kenapa jutaan warga +62 memilih opsi cepat, meski tanpa jaminan asuransi.


Kondisi Nyata: Daftar Fomototo Jadi “Solusi Mikroekonomi Rakyat Kecil”

❝ Siapa pun bisa daftar. Tanpa KTP elektronik. Tanpa verifikasi muka. Tanpa “tunggu SK dari pusat.” ❞
❝ Sering rugi? Ya. Tapi setidaknya kamu tidak harus antre jam 5 pagi di kelurahan. ❞
❝ Kadang kalah, tapi tetap bisa berharap. Bandingkan dengan daftar CPNS yang kalah tapi tidak tahu kenapa. ❞

Fomototo seakan berkata:

“Kami tidak janji kamu sukses. Tapi kami janji kamu bisa mulai sekarang juga.”


Kesimpulan: Daftar Fomototo, Jalur Alternatif Masyarakat yang Lelah Menunggu

Di negara di mana prosedur legal terasa seperti rintangan lomba 17-an yang tiada akhir,
daftar Fomototo menjadi simbol bahwa rakyat lebih percaya “angka acak” daripada sistem yang katanya terstruktur.

Dan selama sistem daftar resmi masih penuh form yang tidak sinkron dan situs yang down saat jam kerja,
jangan heran kalau jutaan rakyat lebih rela klik “Daftar Fomototo” daripada “Daftar Prakerja Batch 73”.

Karena dalam dunia yang terus bergerak cepat,
yang lambat hanya tinggal cerita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *